Minggu, 26 Maret 2017

SEJARAH KEPRAMUKAAN PANGKALAN MA THOLABUDDIN DAN AMBALAN SOSROWIDURO

A.    Kegiatan Pramuka Sebelum Tahun 1997
Sejak berdirinya Pramuka MA Tholabudin sekitar tahun 1988 , sejak itu pula kegiatan Pramuka disini telah ada .dan mengalami pasang surut baik anggota maupu kegiatannya .
Pada saat itu telah dilaksanakan berbagi macam kegitan yang menyerupai PTA perkemahan Penerimaan Tamu Ambalan . Bahkan pada saat itu pernah dilakukan perkemahan safari yaitu perkemahan yang dilaksanakan secara berpindah-pindah tempat dalam satu kegiatan . Pembinanya pada saat itu Kak Muhaimin TIS bersama kakak-kakak Pembina yang lain .
Demikian juga kombinasi kegiatan Pramuka dengan OSIS yang melairkan kegiatan perkemaahan Home stay dimana peserta tidak mendirikan tenda tetapi menyatu dengan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan bakti-bakti social dan keagamaan .

B.     Kegiatan Pramuka Sesudah Tahun 1997
Pertama kali MA Tholabuddin melaksankan kegiatan PTA pada bulan Juli tahun 1997. Pada saat itu kegiatannya masih bersama dengan KBO ( Kemah Bakti Osis ) selama 3 hari 2 malam yang dilaksanakan di desa Kalilembu Kec. Karangdadap.
Hari pertama hingga malam kegiatannya OSIS, setelah itu dilanjutkan PTA dimana kegiatannya sangat padat.
Baru sekitar tahun 2000 PTA dilaksankan sendiri tanpa kegiatan KBO. Sehingga ruang kegiatan mulai saat itu benar-benar bernuansa pengenalan kepenagakan .

C.    Gugus Depan Tholabuddin
Pramuka di pangkalan MA Tholabuddin didaftarkan sebagai Gugus Depan pada Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Batang pada tahun 1998 dengan keadaan :
Nama Gudep               : Tholabuddin
Nama Ambalan           : Tholabuddin
Nama Adat                 : Adat Sosrowiduro
Ka. Mabigus                : Drs.H.Mubarok MR
Pembina Putra             : Nur Muzayim
Pembina Putri              : Sri Marhainingsih S.Pd
Nama Gudep diambilkan dari tokoh Syeh Tholabuddin yang keberadaannya sangat berpengaruh di desa masin Kec. Warungasem, beliau seorang tokoh ulama’ yang memiliki kesejarannya sampai ke kraton Yogyakarta .
Sedangkan nama Ambalan “SOSROWIDURO” diambilkan dari nama salah satu pusaka yang diyakini dimiliki oleh Syeh Tholabuddin .

D.    Adat Ambalan dan Logo Ambalan
Adat Sosrowidura meliputi :
1.      Tata cara dan kebiasaan yang telah dimufakatkan antara anggota besama Dewan Ambalan dibawah pengarahan Pembina gudep .
2.      Penciptaan dan penetapan Sandi Ambalan sebagai kibaran,semangat,cita-cita,visi dan misi serta watak dari penegak Tholabuddin. Sandi ini merupakan jiwa yang harus secara utuh membakar prasaan pada jati diri Penegak Tholabuddin
3.      Tata cara Upacara maupun kegiatan Ambalan yang berupa :
-          Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan
-          Upacara Pengukuhan dan Penegak Baru,Penegak Bantara maupun Penegak Laksana
-          Ritual Alih Golongan
-          Upacara adat di tandai dengan membuka sarung Pusaka Sosro widuro berupa keris pusaka oleh Pradana yang dilanjutkan dengan pembacaan Sandi Ambalan yang diikuti oleh kebiasaan dari peserta Upacara memegang setangan leher dengan tangan kiri diletakkan pada jantung kiri sedangkan tangan kanan memberi penghormatan
4.       Mengatur tentang kebiasaan-kebiasaan yang telah disepakati pada tahun itu bagaimana penegak Tholabuddin bersikap terhadap sesama anggota,sesama Pramuka,dengan yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda.
5.      Masih banyak hal yang menjadi adat / kebiasaan yang telah disepakati sejak berdirinya Ambalan Tholabuddin.



E.     Logo Gudep Tholabuddin Maupun Ambalan Tholabuddin
Logo Gudep diciptakan pada tanggal 13 Agustus 1998 yang bergambar :
-          Lingkaran Berwarna Hijau
-          Bingkai melingkar berwarna Kuning emas
-          Menara Masjid menjulang tinggi
-          2 siluet Tunas Kelapa
-          Sebuah kitab kuning
-          Bintang segi lima
-          Jilatan Api berwarna merah
-          10 tumpukan balok
-          Pita bertuliskan Gudep Tholabudin

Arti Lambang :
-          Lingkaran berwarna hijau melambangkan kekeluargaan yang dibalut dengan nilai-nilai keislaman.
-          Bingkai kuning emas menggambarkan persaudaraan yang tiada putus sampai kapanpun juga
-          Menara masjid menggambarkan bahwa Gudep ini dibawah Yayasan Tholabuddin sebagai induk dari pendidikan di MA Tholabuddin
-       2 siluet Tunas Kelapa melambangkan Pramuka Penegak
-       Kitab Kuning melambangkan ciri penegak Tholabuddin yang memiliki pemahaman tentang Kitab-kitab hadits .
-       Bintang Segi Lima Melambangkan Ambalan Tholabuddin berdasarkan pada Ketuhanan Yang maha Esa.
-       Jilatan Api melambangkan semangat dan gerak penegak Tholabudin dalam mengembangkan kepribadian,cita-cita maupun ketaatan sebagai hamba Allah,sebagai anggota masyarakat Indonesia maupun sebagai penerus genarasi sebelumnya.
-       Tumpukan balok berjumlah 10 melambangkan penegak Tholabuddin selalu merealisasikan Dasa Darma Pramuka dalam setiap kehidupannya.
-       Pita bertuliskan Gudep Tholabuddin merupakan nama gudep dan Ambalan .


By. Nur Muzayim

Disampaikan pada Kegiatan PTA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB III KONDISI UMUM

BAB III KONDISI UMUM KUA KECAMATAN WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A.     Kondisi Objektif KUA Kecamatan Warungasem KUA K ec. War...